Kepanikan Para Tuan Besar dan Pemodelan Varian Delta Bikin Kaget

Adakah hubungan varian-varian baru kopit dengan kepanikan para Tuan Besar?

Varian-varian baru kopit menggunakan alphabet Yunani, Alpha, Beta, Delta, Lamda, Epsilon, dll disampaikan oleh WHO pada 31 Mei 2021 melalui siaran persnya bertajuk "Penyampaian informasi ilmiah penting". Hal itu untuk memudahkan penyebutan, dan mencegah stigma buruk negara pelapor mutasi, jika menggunakan nama geografis / negara asal mula varian teridentifikasi. https://www.newscientist.com/article/2279063-coronavirus-who-announces-greek-alphabet-naming-scheme-for-variants/

Varian-varian baru ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu 'Varian of Interest' yang berarti diduga lebih menular atau menyebabkan efek lebih parah daripada strain awal. Dan dicurigai kemungkinan 'lolos' dari efektifitas vaksin yang ada.

Status 'Varian Interest' kemudian bisa berubah statusnya menjadi 'Varian of Concern' jika apa yang dikhawatirkan diatas terbukti.

Masyarakat dunia tentu tak asing lagi dengan varian-varian baru diatas. Karena setiap saat beritanya bertebaran membombardir dunia maya, terutama platform sosmed favorit anda. Varian Delta lah  saat ini yang sedang booming dan "menakutkan" para netizen medioker.

Varian Delta pertama kali diidentifikasi pada  Oktober 2020 di India. Pada Mei 2021, WHO menyatakan Varian Delta sebagai yang paling menular dan menjadi perhatian khusus secara global, dan telah menyebar ke 92 negara! http://indiatribune.com/decoded-how-delta-covid-variant-is-spreading-across-globe/. Lalu menyusul muncul juga varian Delta Plus yang ditemukan di 9 negara seperti Inggris, Swiss, Portugal, Polandia, Nepal, Jepang, Rusia, Cina dan AS. (https://www.bbc.com/news/world-asia-india-57564560)

Singkatnya, cerita kengerian varian Delta bertebaran ke penjuru dunia melalui media mainstream setelah sebelumnya, pihak Gedung Putih memberi pernyataan resmi melalui akun twitter Biden, lengkap dengan video narasi yang disampaikan oleh Dr. Fauci : https://twitter.com/POTUS/status/1408034982556274688


Dari susunan kalimatnya anda bisa simpulkan sendiri apa tujuannya. Suntik vaksinlah segera! Mendapat pernyataan resmi Gedung Putih, menyatakan bahwa Delta varian lebih menular, lebih mematikan, sangat cepat menyebar, lalu diamini dan diamplifikasi menjadi headline media mainstream ke pelosok bumi, siapa netizen medioker yang gak bakal panik?

Sama-sama Panik

Menurut anda, kira-kira kenapa pihak White House menyampaikan 'pesan penting' berujung anjuran vaksinasi dengan 'intonasi' yang kuat?

Kemungkinan besarnya adalah karena para 'Tuan Besar' yang punya gawe pun mulai gerah dan panik melihat fakta bahwa laju vaksinasi global jauh dari target. Sampai saat ini baru menyentuh 24,9% setelah kurang lebih 7 bulan berjalan vaksinasi global. Begitu juga di Indonesia, hingga saat ini baru menyentuh kisaran 11% populasi. Apa ngga bikin pening kepala 'para dalang'? https://ourworldindata.org/covid-vaccinations



Mungkinkah kepanikan kaum medioker disebabkan oleh paniknya 'Tuan-tuan besar' melihat data laju vaksinasi yang berjalan lelet tidak sesuai target? Pening lihat grafik itu. Maka tak heran jika di banyak negara mulai menjalankan kembali batasan-batasan pada warganya. Untuk apa? Silahkan simpulkan sendiri.

Bagaimana cara mereka mengetahui varian-varian baru dan pemodelannya?

Pada Juni 2021 yang lalu, Public Health England (PHE) merilis laporan tentang bagaimana mereka dapat mendeteksi varian Delta ini https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/994997/Variants_of_Concern_VOC_Technical_Briefing_16.pdf

In brief, laporan itu berisi tentang cara mendiagnosis varian Kopit menggunakan metode genotyping untuk mengetahui apakah variannya dikategorikan sebagai Alfa, Beta, Delta, Gamma, dll. Dan varian Delta lebih diutamakan dengan metode tersebut, mengingat varian Alfa sudah tak uptodate.

Namun ada yang agak aneh. Pertama, mereka mengetahui varian tersebut menggunakan tes PCR Genotype. Sedangkan WHO sendiri sudah menyatakan pada Januari 2021, bahwa tes PCR adalah tidak valid. Oleh karena itu perlu adanya adjusment, alias‘penyesuaian’. https://www.who.int/news/item/20-01-2021-who-information-notice-for-ivd-users-2020-05

Yang kedua, Pemodelan varian Delta dilakukan oleh sang 'Professor Lockdown', Prof Neil Ferguson melalui SAGE. https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/971151/Covid-19_SAGE_register_of_participants__interests.pdf

Simulasi pemodelan yang dia lakukan menunjukkan bahwa risiko lonjakan infeksi dan rawat inap akan semakin memburuk seiring datangnya varian Delta. Kasusnya akan menjadi lebih tinggi dan bertumbuh dengan sangat cepat. https://www.theguardian.com/politics/2021/jun/09/sage-modelling-warns-of-risk-of-substantial-covid-third-wave

Prof. Ferguson juga menegaskan, “Varian Delta coronavirus 30% - 100% lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.” https://www.theguardian.com/world/2021/jun/04/delta-variant-transmissible-uk-covid-lockdown-neil-ferguson

Tentu anda sudah sering menemukan narasi itu dengan infografik yang sangat rapi di banyak akun sosmed bukan?

Pertinyiinnyi sidirhini : darimana 'beliau' mendapatkan datanya untuk membuat pemodelan tersebut?

FYI, laporan yang dibuatnya masih berupa pre-print, belum ada peer-review oleh ilmuwan sejawat. Apakah klaim sepihak seperti itu tidak rentan jika dijadikan rujukan dunia? Tentu hal ini menjadi sebuah tanda tanya besar.   https://www.imperial.ac.uk/media/imperial-college/medicine/mrc-gida/2020-12-31-COVID19-Report-42-Preprint-VOC.pdf

Fakta ini seolah lebih menegaskan apa penyebab dan motif yang ingin dicapai, seperti ungkapan Biden dalam cuitannya diatas. Menggenjot jalannya vaksinasi global yang berjalan lambat idak sesuai rencana. 

Dan rasanya ada lagi hubungannya dengan akan adanya 'barang' baru yang di'promosikan' mampu mengatasi varian Delta ini coy! Yaitu vaksin dengan platform m-RNA dengan kisah efikasi sebesar 88%. https://www.cnbc.com/2021/06/16/more-contagious-delta-covid-variant-could-become-dominant-in-us.html

Dan sudah akan masuk lagi disini vaksin m-RNA selain Pfizer. https://health.detik.com/fotohealth/d-5627427/mengenal-vaksin-moderna-yang-diklaim-ampuh-tangkis-varian-delta, https://www.suara.com/health/2021/06/30/124514/kabar-baik-dua-kali-suntikan-vaksin-moderna-bisa-lawan-varian-delta  , https://www.suara.com/news/2021/07/09/190956/dua-hari-lagi-indonesia-akan-dapat-3-juta-dosis-vaksin-moderna-dari-amerika

Seru kan? Jadi gimana Ndro'?

Related Posts

Post a Comment